Rekayasa ini Milik Siapa?

Sidang pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan tersangka Antasari Azhar dengan menghadirkan saksi Williardi W mengejutkan banyak pihak. Masyarakat tercengang dengan adanya pernyataan saksi bahwa BAP yang dibuat adalah dibawah tekanan pihak kepolisian. Berikut kesaksian yang mengejutkan banyak pihak itu, termasuk kepolisian kali ya?

Entah apa yang sedang terjadi di negri ini? Rekayasa demi rekayasa terkuak. Belum habis kita dikejutkan dengan adanya dugaan rekayasa dalam kasus Bibit-Chandra, kini muncul lagi kasus Antasari.

Kebenaran memang belum lagi terbukti, tapi dugaan kuat sudah terlanjut melekat di masyarakat. Dan pihak kepolisian maupun kejaksaan seperti kehilangan “taring” untuk menepis dugaan itu. Yang akhirnya menambah kuat dugaan masyarakat.

Pemerintahan Korup

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono boleh saja berkata dan memiliki program untuk memberantas korupsi. Tetapi apa lacur, pemerintahan yang terlanjur korup ini telah mengakar kuat dari pejabat teras hingga staf biasa, bahkan pegawai kontrak/magang pun ikut-ikutan. Inilah akar dari semua “gonjang-ganjing” itu.

Korupsi Menjadikan Orang Berduit sebagai Atasan

Buntut-buntutnya, korupsi hanya menjadikan orang berduit menjadi atasanya. Ketika orang berduit minta A, maka koruptor akan menyediakan A. Ketika orang berduit minta B ditangkap, maka koruptor akan menjadikan B pesakitan. Ketika orang berduit minta C dijadikan pulau judi, maka koruptor akan menjadikan C pulau judi. Ketika orang berduit minta dirinya tidak ditangkap, maka besoknya ia sudah ada di Singapura…

Siapa orang  itu?

Siapa orang itu, siapa orang yang bisa mengobrak abrik Indonesiaku. Siapa orang yang bisa menjadikan orang sebagai tersangka, sementara dirinya bebas. Siapa orang yang telah meruntuhkan kepercayaan kepada Kepolisian, Kejaksaan, bahkan kepada pemerintahan ini? Siapakah orang yang bisa mengendalikan Indonesiaku melebihi wewenang Presiden SBY sendiri?

Kembalikan Kepercayaan Rakyat

Bukti memang masih abu-abu, dan tulisan ini juga bukan bermaksud untuk menghakimi salah satu pihak. Tapi masyarakat dan saya terlanjur kecewa, masyarakat ingin bukti bahwa kalaupun penerima suap harus ditangkap, penyuap macam Anggodo CS dan Anggoro pun tentu harus ditangkap. Masyarakat perlu ketegasan, ketika nama SD disebut dalam rekaman, kepolisian seharusnya memberi penjelasan yang lebih masuk akal. Bukan sekedar mempercayai sumpah.

Bila tidak, masyarakat langsung akan yakin kalau ini memang rekayasa. Lebih parah lagi, keyakinan beberapa masyarakat akan rekayasa sebelum kasus ini makin kuat mengalir.  Contohnya kasus ini; AKANKAH INI JUGA REKAYASA, please…tell us, tell us so clearly…